Rabu, 12 Juli 2017

BERBAHAYAKAH AIR TANPA MINERAL ?

Barangkali banyak yang tidak tahu bahwa air minum kemasan ada yang mengandung mineral (oleh sebab itu disebut air mineral) dan ada juga yang sekedar dihilangkannya berbagai kandungannya  ( zat berbahaya  tapi sekaligus juga berbagai  mineral ) sehingga mendekati atau sama dengan air murni / air suling.

Untuk mengetahui ada kadungan mineral atau tidak, dapat menggunakan alat test air yaitu "water electrolyzer"( dapat dibeli di toko elektronik).


water electrolyzer

Ikuti petunjuk (manual) dari alat tsb. Setelah beberapa saat test dilakukan, air yang mengandung mineral menjadi agak sedikit kekuningan, sementara air murni tetap jernih. Warna kuning itu disebabkan kerena adanya mineral (beberapa warna lain misalnya biru menandakan adanya bakteri/virus/peptisida, warna hijau mengandung racun arsenik, warna merah akibat merkuri dan zat besi).

Lalu apakah mengkonsumsi air murni berbahaya ? Sebenarnya tidak ada konsensus di antara para ahli. Ada yang mangatakan berbahaya, ada juga yang tidak. Masing masing punya alasan ilmiah dibaliknya. Dibawah ini 2 pendapat yang pro dan kontra.

Pendapat yang kontra :
Meminum air murni dianggap berbahaya kerena dapat menyerap mineral dan elektrolit dalam tubuh dan membilasnya. Hal ini bisa menyebabkan tubuh kehilangan mineral yang dibutuhkan seperti potassium, sodium, magnesium, dsb. Kekurangan mineral/elektrolit teb. akan berbahaya dan fatal, kerena keberadaanya sangat vital bagi kesehatan. Air murni juga akan menyerap karbondioksida di udara sehingga menyebabkan air tersebut bersifat asam. Maka dengan meminum air murni keasaman tubuhpun meningkat. Keadaan ini disebut acidosis, yang menyebabkan tubuh terasa lelah (meski sudah tidur cukup), tidak fit dan malas bekerja.

Pendapat yang pro :
Sumber utama mineral adalah dari tumbuhan bukan dari air. Tubuh memerlukan mineral dalam jumlah tertentu saja. Kelebihan mineral harusnya dibuang ketimbang disimpan dalam tubuh kerena akan menimbulkan berbagai penyakit. Ginjal akan menyaring kelebihan mineral tsb. Air murni akan mempromosikan ginjal yang sehat dan akan membilas kelebihan mineral/racun dalam tubuh.

Terlepas dari pro dan kontra, air murni rasanya kurang enak dan sepertinya kurang dapat melegakan rasa haus. Mungkin rasa tidak enak kerena tidak terbiasa.. Tapi setidaknya air murni jauh lebih baik dari pada meminum air tanah perkotaan yang sudah tercemar. Atau air pam yang kandungan kaporitnya maupun zat lainnya masih tinggi.

Namun menurut  WHO air murni bukanlah air miunm ideal. Meski studi yang menyimpulkan air . murni berbahaya kebanyakan studi lama (yang metodeloginya tidak memenuhi kriteria), hasilnya tidak bisa diabaikan begitu saja. Apalagi studi baru cenderung mendukungnya. Harus ada  beberapa mineral yang dipertahankan pada air minum dalam  jumlah tertentu.

Dan alam sendiri memberikan kita air bersih (selama belum tercemar) yang dari sononya juga mengandung mineral. Itulah sebabnya secara alamiah air mineral lebih enak rasanya. Oleh sebab itu kalau tidak mau menentang alam, mungkin sebaiknya ada mineral dari air yang kita minum. Hanya saja, air minum mineral biasanya harganya lebih mahal. 

Selain air minum kemasan, ada juga alat penyaring memakai bahan karbon aktif dan penyaring bakteri.  Berbeda dengan proses pembuatan air murni yang membuang semua kandungan air, alat penyaring ini hanya menyaring bakteri dan zat-zat yang partikelnya cukup besar untuk bisa disaring. 

Tidak ada komentar: